STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA
Teori Belajar Bahasa (TBB)
Oleh :
Dwi Octaria Mekarsari
072074022
Pendidikan reguler Bahasa dan Sastra Indonesia 2007
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
JURUSAN SASTRA DAN BAHASA INDONESIA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
2009
1.1 Latar Belakang
Tugas utama seorang pengajar ialah menyelenggarakan kegiatan pembelajaran. Agar kegiatan itu terselenggara dengan efektif, seorang pengajar harus mengetahui hakikat kegiatan belajar, mengajar, dan strategi pembelajaran. Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku melalui interaksi antara individu dan lingkungan dimana ia hidup. Dalam hal ini, proses merupakan rangkaian kegiatan yang berkelanjutan, terencana, gradual, bergilir, berkeseimbangan, dan terpadu, yang secara keseluruhan mewarnai dan memberi karakteristik terhadap proses pembelajaran. Hakikat makna belajar sebagai seperangkat kegiatan mental intelektual ialah sebagai usaha untuk mengubah tingkah laku. Belajar ialah suatu proses yang berlangsung di dalam diri seseorang yang mengubah tingkah lakunya, baik tingkah laku dalam berpikir, bersikap, maupun berbuat.
Mengajar diartikan sebagai usah menciptakan sistem lingkungan yang terdiri atas komponen pengajar, tujuan pengajaran, peserta didik, materi pelajaran, metode pengajaran, media pengajaran, dan faktor admnistrasi serta biaya yang memungkinkan terjadinya proses belajar secara optimal. Mengajar pun dapat diartikan “sebagai proses mendidik atau membelajarkan peserta didik yang diasumsikan mempunyai beberapa fungsi, antara lain membatu menumbuhkan dan mentransformasikan nilai-nilai positif sambil memberdayakan serta mengembangkan potensi-potensi kepribadina peserta didik” (Sanusi, 1998).
Pemahaman terhadap mengajar ditentukan oleh persepsi pengajar terhadap belajar. Kalau belajar dianggap sebagai usaha untuk memperoleh pengetahuan, maka mengajar adalah memberi informasi. Kalau belajar adalah usaha untuk memperoleh keterampilan, maka mengajar adalah melatih keterampilan. Kalau belajar adalah kegiatan untuk mengolah informasi, maka mengajar adalah usaha untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran.
Proses pembelajaran mengarah pada peningkatan kualitas menusia secara utuh, meliputi dimensi kognitif-intelektual, keterampilan dan nilai-nilai lainnya.
Baca lebih lengkap : Klik di sini!
Teori Belajar Bahasa (TBB)
Oleh :
Dwi Octaria Mekarsari
072074022
Pendidikan reguler Bahasa dan Sastra Indonesia 2007
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
JURUSAN SASTRA DAN BAHASA INDONESIA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
2009
1.1 Latar Belakang
Tugas utama seorang pengajar ialah menyelenggarakan kegiatan pembelajaran. Agar kegiatan itu terselenggara dengan efektif, seorang pengajar harus mengetahui hakikat kegiatan belajar, mengajar, dan strategi pembelajaran. Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku melalui interaksi antara individu dan lingkungan dimana ia hidup. Dalam hal ini, proses merupakan rangkaian kegiatan yang berkelanjutan, terencana, gradual, bergilir, berkeseimbangan, dan terpadu, yang secara keseluruhan mewarnai dan memberi karakteristik terhadap proses pembelajaran. Hakikat makna belajar sebagai seperangkat kegiatan mental intelektual ialah sebagai usaha untuk mengubah tingkah laku. Belajar ialah suatu proses yang berlangsung di dalam diri seseorang yang mengubah tingkah lakunya, baik tingkah laku dalam berpikir, bersikap, maupun berbuat.
Mengajar diartikan sebagai usah menciptakan sistem lingkungan yang terdiri atas komponen pengajar, tujuan pengajaran, peserta didik, materi pelajaran, metode pengajaran, media pengajaran, dan faktor admnistrasi serta biaya yang memungkinkan terjadinya proses belajar secara optimal. Mengajar pun dapat diartikan “sebagai proses mendidik atau membelajarkan peserta didik yang diasumsikan mempunyai beberapa fungsi, antara lain membatu menumbuhkan dan mentransformasikan nilai-nilai positif sambil memberdayakan serta mengembangkan potensi-potensi kepribadina peserta didik” (Sanusi, 1998).
Pemahaman terhadap mengajar ditentukan oleh persepsi pengajar terhadap belajar. Kalau belajar dianggap sebagai usaha untuk memperoleh pengetahuan, maka mengajar adalah memberi informasi. Kalau belajar adalah usaha untuk memperoleh keterampilan, maka mengajar adalah melatih keterampilan. Kalau belajar adalah kegiatan untuk mengolah informasi, maka mengajar adalah usaha untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran.
Proses pembelajaran mengarah pada peningkatan kualitas menusia secara utuh, meliputi dimensi kognitif-intelektual, keterampilan dan nilai-nilai lainnya.
Baca lebih lengkap : Klik di sini!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar