Kamis, Juli 09, 2009

naskah drama radio

Naskah drama radio

B. A. B.
( BUKAN ARJUNA BIASA )




Nama Kelompok :

1. M. Abdurrohman (072074001)
2. Lutfiyana Noer L (072074007)
3. Retno Dwi R (072074017)
4. Dwi Octaria M. (072074022)
5. Ivany Ratna E (072074031)
6. Bambamg Agus (0720740 )
7. Nur Aini (072074047)
8. Nur Lutfiah (072074051)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
2009
A. PRODUKSI PEMENTASAN

Pimpinan Produksi : Ivany Ratna E
Sekretaris : Masita Avesina
Bendahara : Lutfiyana Noer L.
Naskah : Mbah Brata (www.mbahbrata.wordpress.com/hikayatrajalapuk)
Editor Naskah : Dwi Octaria
Mixing & editing : Eka Prasetyawan (Kamar rena soundlab)

Pelaku / pemain :

1. Arjuna : Rahman
2. Maharaja : Rahman
3. Ibu Suri : Nur Lutfiyah
4. Patih Agus : Dwi
5. Aura Kacung : Retno
6. Luna Macul : Ivany
7. Dewi Persebaya : Nur Aini
8. Saudagar Kaya : Lutfiyana Noer
9. Teman Aura Kasih Tak Sampai
a. Mila : Masita
10. Teman Luna Macul
a. Sarina : Bambang
b. Cornel : Lutfiyana Noer
11. Panitia pendaftaran
a. Maria Mbelgedes: Masita
12. Narator : Ivany Ratna

B. KONSEP PENYUTRADARAAN

Konsep musik / backsound :

a. Kebo Gero : sebagai musik pengiring raja
b. Mimpi manis : sebagai musik pengiring Dewi Persebaya
c. Kisah Cintaku : sebagai musik pengiring Luna Makan Ikan Kembung
d. Mari Bercinta : sebagai musik pengiring Aura Kasih Tak Sampai
e. Seurius – Rocker juga manusia
f. Dewa 19 – Arjuna mencari cinta
g. Yovie nuno – janji suci
h. Rif – andai ku jadi raja
i. Seurius – sama2 cari makan
j. Sheila on 7 – berhenti berharap


Sound effect :

a. suara burung
b. angin sepoi-sepoi
c. ketuk pintu
d. buka pintu
e. déng... déng...
f. degup jantung
g. cring (ide cemerlang)
h. suara pasar (ribut)
i. supporter persebaya (ole..ole..ole..)
j. berantem (adu pukul)
k. kenong / gong
l. hentak kaki (baris berbaris)


C. NASKAH DRAMA

Pendidikan Reguler Bahasa dan Sastra Indonesia 2007 Universitas Negeri Surabaya dengan bangga mempersembahkan sebuah drama berjudul BAB – BUKAN ARJUNA BIASA.

(backsound arjuna mencari cinta – dewa 19 “sudah ku daki gunung tertinggi...hanya untuk mencari dimana dirimu....”)


BUKAN ARJUNA BIASA

(masih ada backsound arjuna mencari cinta, namun perlahan-lahan menghilang) Di suatu sore di taman kerajaan Gemah Ripah Loh Jinawi (backsound benar-benar terhenti) Toto Tentrem Kerto Raharjo Tut Wuri Handayani Jer Basuki Mawa Bea, seorang Permaisuri cantik yang mulai beranjak lansia sedang bersantai duduk berdua dengan suaminya, sang Maharaja sambil menikmati indahnya bunga-bunga
(sound effect : suara – suara burung + angin sepoi – sepoi)

Permaisuri : Suamiku, ada sesuatu yang menjadi beban pikiranku selama ini.
Maharaja : ada apa adinda Permaisuri?
Permaisuri : ini tentang anak kita si Arjuna. Dia sudah lama menjadi raja. Tapi kok rasanya ada sesuatu yang kurang ya !!!
Maha Raja : Apa yang kurang istriku ?
Permaisuri : Apa kanda tidak merasa, kalo Arjuna itu sudah 40 tahun naik tahta tapi belum juga dia beristri.
Maha Raja : Betul juga istriku, sebagai orang tua kita harus segera mencarikan seorang permaisuri untuknya. Kanda juga tak mau nama baik keturunan Raja dari kerajaan Gemah Ripah Loh Jinawi Toto Tentrem Kerto Raharjo Tut Wuri Handayani Jer Basuki Mawa Bea tercoreng moreng hanya karena Arjuna tidak berpendamping.
Permaisuri : Benar Kanda, kepada siapa tahta kerajaan ini akan beralih selanjutnya apabila Arjuna tidak beristri dan tidak mempunyai keturunan.
Maha raja : sekarang coba kau panggil Arjuna ke sini !
Permaisuri : Patih Agus, panggilkan Arjuna kesini !
Patih Agus : Daulat Ibu Suri

Sang Patih memanggil Raja Arjuna yang sedang asyik berkaraoke

Arjuna : (pelan-pelan dengan backsound lagu JAP – sheila on 7) jadikanlah aku anumu.. milikilah slalu anuku.. jadikanlah aku temanmu yang temani tidurku...
(suara ketuk pintu... “tok,, tok,,,tok,,,”) (agak keras dengan backsound lagu JAP – sheila on 7)
(suara pintu dibuka....”kriyeeekkk......”) (keras dengan backsound lagu JAP – sheila on 7)
Arjuna : ada apa Patih? (backsound JAP – sheila on 7 makin pelan makin menghilang)
Patih Agus : sendika Gusti.. Gusti Arjuna didawuh Ibu Suri
Arjuna : ibu memanggil saya? Ada apa patih?
Patih Agus : saya kurang tahu, Gusti.
Arjuna : baiklah, sekarang ibu ada dimana?
Patih Agus : Ibu Suri ada di taman bersama Ayahanda Gusti Maharaja
(sound effect : suara pintu ditutup...”kriyeekkk....”)

Arjuna menghampiri Ibundanya yang sedang berada di taman bersama Ayahnya, sang Maharaja.
(sound effect : angin sepoi-sepoi)

Arjuna : Bunda memanggil saya? Ada apa Yanda?
Maha raja : begini anakku Arjuna. Ibundamu sedang gundah gulana mengingat usiamu yang sudah beranjak semakin senja.
Arjuna : ada masalah apa dengan usia saya, Bunda?
Permaisuri : Begini anakku………mengingat usia Ibu sudah satu abad kurang 10 tahun Ibu dan usia Ayah yang sudah lebih dari 10 tahun, kami ingin menimang cucu darimu, tidakkah engkau ingin memiliki seorang istri? Ibu khawatir kalau terlalu lama membujang kerismu akan semakin tumpul ? Betulkan Patih ?
Patih Agus : Betul!
Arjuna : Tumpul ? Ah,,, ibunda lebay deh!! Gak mungkin dong bunda kan tiap hari diasah. Betul kan Patih?
Patih Agus : betul ! (sejenak) lho kok tanya saya? Kenapa juga saya jawab? Emangnya saya yang ngasah? Gusti Arjuna ada – ada saja!
Arjuna : ya, tapi kalo ini memang keinginan bunda dan yanda, saya menurut saja.
Permaisuri : (senang) benar Anakku?
Maharaja : kamu sungguh – sungguh Arjuna?
Arjuna : Ya, demi Bunda dan Yanda saya akan menikah.
Permaisuri : kanda dengar apa yang dikatakan Arjuna? Dia mau menikah dan berarti, sebentar lagi kita akan punya cucu.
Maharaja : dinda benar!
Permaisuri + maharaja : arjuna kawin kita punya cucu.. arjuna kawin kita punya cucu.. arjuna kawin kita punya cucu...
Arjuna : Tapi ada syaratnya Bunda Yanda!
Permaisuri + maharaja : SYARAT??? (sound effect : deng...deng.... + sound effect degup jantung : duk...duk....duk...duk...)
Arjuna : ya, syarat!! Calon istriku harus sesuai dengan syarat-syarat yang sudah saya program 5 tahun yang lalu. Patih Agus cari arsipnya!
Patih Agus : (bingung) Arsip? Arsip apa ya Gusti?
Arjuna : ya arsip tentang kriteria calon istriku, masa’ ya arsip ijasah SMA ku?
Patih Agus : Siap !
Maha Raja : tapi satu hal yang jadi masalahnya.
Permaisuri : apa itu Kanda?
Maha raja : bagaimana kita bisa mendapatkan gadis yang sesuai dengan keinginan Arjuna, sedangkan stok gadis di gudang kita sangat terbatas.
Permaisuri : memangnya stok beras bulog, disimpan di gudang?
Maharaja : maksudku, kita tidak mungkin mendapat gadis di lingkungan kerajaan Gemah Ripah Loh Jinawi Toto Tentrem Kerto Raharjo Tut Wuri Handayani Jer Basuki Mawa Bea. Lalu bagaimana solusinya untuk mencari istri untuk Arjuna?
Patih Agus : (sound effect : criinnggg) Aha………saya punya ide gusti Maharaja. Bagaimana kalau kita adakan saja sayembara saja, bahasa gaulnya audisi! Betul ?!!
Pemaisuri + Arjuna : Yuuuk………….!
Maha Raja : itu ide yang bagus patih. Sekarang Patih Agus atur semuanya…………..
Patih Agus : Oke!!!

II.

(backsound lagu yovie nuno – janji suci “dengarkanlah wanita impianku, malam ini akan kusampaikan.....)
(backsound yovie nuno – janji suci perlahan – lahan menghilang)
Bersama beberapa orang prajurit kerajaan Gemah Ripah Loh Jinawi (backsound yovie nuno – janji suci benar-benar menghilang) Toto Tentrem Kerto Raharjo Tut Wuri Handayani Jer Basuki Mawa Bea, Patih pergi berjalan ke pusat keramaian. Karena belum ada mall, jadi Patih dan para prajurit hanya ber jalan – jalan ke pasar. Mereka membawa amanat dari Raja untuk menyampaikan berita adanya sayembara yang diselenggarakan Raja untuk mencari permaisuri sekaligus pendamping hidupnya.
(sound effect : bunyi kenong pengumuman jaman dahulu “Gong...gong....gong....”)
(sound effect : pasar / ribut)

Patih Agus : Woro-woro…….. Bagi paklek bulek, pakdhe budhe, pakne bune, dan seluruh perawan ting-ting di wilayah kerajaan Gemah Ripah Loh Jinawi Toto Tentrem Kertoraharjo Tut Wuri Handayani. Jer Basuki mawa Bea. Ada pengumuman puenting………buaanget ! yang ndak mendengarkan pasti nyesel!!
Warga : (saling berbisik makin ribut) Ada apa, ada apa?
Patih Agus : kerajaan Gemah Ripah Loh Jinawi Toto Tentrem Kerto Raharjo Tut Wuri Handayani Jer Basuki Mawa Bea, atas nama gusti Raja Arjuna mengadakan sayembara untuk menjaring perawan-perawan ting-ting yang beroperasi di daerah sekitar sini untuk dijadikan permaisuri. Adapun syarat-syaratnya sebagai berikut:
1. Lulusan S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, diutamakan perguruan tinggi Negeri
2. IPK minimal 2,75
3. Melampirkan daftar riwayat hidup
4. Melampirkan surat pencari kerja dari depnaker terdekat yang sudah dilegalisir
5. Melampirkan surat catatan kepolisian atau surat keterangan kelakuan baik dari polres terdekat
6. Melampirkan surat lamaran ditulis tangan dengan materai Rp 6000,00
7. Pas photo 4 x 6 hitam putih dua lembar
Lamaran dialamatkan kepada Bupati setempat sampai dengan 2 hari kedepan.
Ini merupakan syarat-syarat pendaftaran CPNS tahun 2009.
Warga : Lho kok pendaftaran CPNS, gimana toh patih ?
Semua Warga : Iya bagaimana yang benar? (suara ribut)
Patih Agus : Oh iya….ya ?? yaa maap !!! keliru, salah ambil arsip!!
Semua warga : Huuuu........
Patih Agus : Untung bukan salah ambil arsip ijasah gusti Raja Arjuna, kan nanti semua rakyat bisa tahu kalau Raja Arjuna lulus IPK-nya Cuma 2,00. hehehe.... Nah ini baru betul ! kalian semua dengarkan lagi ! Persyaratannya “Harus perawan ting-ting dan bersedia menunjukkan keahliannya, karena raja Arjuna adalah lulusan fakultas bahasa dan seni jadi lebih diutamakan keahlian di bidang seni dan berbahasa. Informasi lebih lanjut hubungi no. telp ganol ganol gampat atas nama Agus.. agus.. atau akses internet media website www dot gemah repah loh jinawi tata tentrem kertoraharjo tut wuri handayani jerbasuki mawa bea dot bayi. Waspada……terhadap calo-calo yang berkeliaran dan berbagai bentuk penipuan berhadiah yang terdapat dalam kemasan deterjen. Tertanda Raja Arjuna, Februari 2009.
Warga : lho kok jadi iklan?
Patih Agus : ya toh salah lagi!! Salah sekali lagi, saya dapat piring cantik dari Raja alias dipecat tanpa pesangon. ya sudah, sekian saja dan terima kasih...

(sound effect : bunyi kenong pengumuman jaman dahulu “Gong...gong....gong....” perlahan – laham makin menghilang)

Saudagar Kaya : ini kesempatan baik buat kita untuk lebih menjunjung harkat dan martabat kita sebagai keturunan darah kotor anakku, Aura Kacung.
Aura Kacung : maksud Mami?
Saudagar kaya : kamu harus ikut sayembara itu, Aura
Mila : Ya saya setuju, nona kan cantik... Pinter... Seksi.... Pokoknya nona pasti akan terpilih
Mila : saya yakin Nona pasti menang
Aura Kacung : “Tapi mami, saingannya kan banyak.”
Saudagar Kaya : Aduh sayang tenang saja, kamu seperti tak mengenal Mamimu ini saja! Mamikan punya banyak relasi dikerajaan pasti mereka mau bantu kamu untuk jadi permaisuri.
Aura Kacung : tapi Aura nggak yakin Mami...
Saudagar kaya : sudah,, kamu percaya sama Mami
Aura Kacung : Ya udah deh terserah mami, yang penting aku harus jadi permaisuri.
Saudagar Kaya : Tenang, mamikan punya banyak relasi di kerajaan
Sarina : Kamu juga harus ikut, Dewi Persebaya (sound effect : supporter persebaya “ole...ole...ole....”)
Cornel : iya, kayaknya kamu harus ikut dech Dewi.
Dewi Persebaya : Enggak ah. Pasti saingannya berat, lagian aku juga cuma anak seorang pembantu, biasa aja lagi.
Sarina : Meskipun kita miskin, tapi body aku gak kalah sexi meskipun tiap hari mangkal!! pembantu juga manusia, punya rasa punya hati. Jangan samakan dengan pisau belati!
Kamu juga ikutan dong Luna Macul, kamukan masih perawan thir, cantik juga
Luna Macul : mosok sih, aku kesandung, eh tersanjung. Dulu aku memang paling cantik, tapi ayune mung nang deso KBS. Masa’ aku bisa berhasil. Aku pemismis lho, eh pesimis..
Sarina : sudahlah... Pokoknya kita harus semangat. Sebagai banci yang taat, aku akan selalu mendukung kalian!!
Cornel : benar Luna, Dewi.... kalau perlu kita akan bentuk tim sukses kalian berdua! Jangan mau kalah dengan caleg – caleg yang punya tim sukses!
Semua : Yuuuk... semangat....maju!!!!!

III.

(backsound lagu Ri/f – andai ku jadi raja “andai ku jadi raja, mau apa tinggal minta suruh sini suruh sana dengan sedikit kata....selanjutnya makin lama makil menghilang)
Hari yang ditunggu- tunggu telah tiba. Semua peserta memasuki lapangan upacara. Eh..eh..eh.. sala buu’.. maksudnya memasuki tempat pendaftaran
(backsound lagu Ri/f – andai ku jadi raja benar – benar menghilang)

Maria Mbelgedes : Yuhu.... Yuhu..... pendaftaran dibuka. Kepada calon peserta audisi permaisuri raja, mohon segera antri. Ya, yang daftar nomer Satu, Yuk mari....
Saudagar Kaya : saya pendaftar pertama. Saya saudagar kaya dari negeri seberang datang mau daftar !
Maria Mbelgedes : oooo.... Anda yang kemarin telp minta lewat jalan pintas itu kan ?
Saudagar Kaya : Iya betul
Maria Mbelgedes : untuk jalan pintas harganya 3 milyard
Saudagar Kaya : (sound effect : déng...déng...) Hah.....Ko’ mahal sekali.
Maria Mbelgedes : ya iya lah masa’ ya iya dong! Itu kan eksklusif. Kalo tidak mau ya silakan antri untuk mendapat nomor urut bersama yang lain!
Saudagar Kaya : tapi untuk apa saja uang sebanyak itu?
Maria mbelgedes : Sebentar saya bacakan rinciannya:
1. Pendaftaran : 500 juta
2. Biaya Konsumsi : 300 juta
3. Biaya riwa-riwi : 500 juta
4. Sisanya buat sogok sana sogok sini buat uang pelicin.
Jalan pintas kan tinggal terima beres!
Saudagar Kaya : Baiklah untuk pembayaran anda ikut saya ke Bank.
Maria mbelgedes : oh tidak perlu Nyonya. Jaman seperti ini kan sudah ada atm-mobile banking. Ah kaya’ situ ndak tahu saja! Tinggal transfer. Oke?
Saudagar kaya : baiklah..
Maria mbelgedes : peserta selanjutnya!!! (sound effect : supporter persebaya “ole...ole...ole...”)
Dewi persebaya : saya dewi persebaya mau mendaftar.
Maria mbelgedes : silakan isi formulir ini
Dewi persebaya : terima kasih
Aura Kacung : E ……..ternyata kalian-kalian juga mau ikut sayembara ini.
Dewi Persebaya : kamu toh Aura. Kalo iya memangnya kenapa ?
Aura Kacung : Ternyata kalian belum sadar juga, kalian itu kan hanya anak seorang pembantu, miskin dan tidak berpendidikan, najis tau! Nggak level au bersaing dengan kalian unutk mendapatkan raja Arjuna! dan sudah pasti saja aku yang akan terpilih.
Sarina : Hei congkak, apa hakmu menghina kami seperti itu meskipun kami miskin, bukan berarti kamu lebih baik dari kami.
Cornel : Betul apa yang kamu katakan, dasar orang sombong tidak tau malu, lidah buaya, bunga bangkai, kumis kucing, lidah mertua
Sarina : stop....srop....stop... Cornel, itu kan nama-nama bunga. Kenapa kamu sebut semuanya?
Cornel : Oh ya, salah ya? Maaf saya khilaf! Terlalu emosi. Dasar kamu itu...... kucing, buaya.
Mila : E maksud kamu??? kamu nglawan ya? Dasar orang miskin.
Della : Udah tidak usah banyak komentar, hajar aja (sound effect : adu pukul / berantem)

(lagu seurius – sama2 cari makan “sama – sama cari makan nggak perlu sikut – sikutan. Kita semua pengen senang, bukan pengen cari keributan” langsung terhenti)

Patih Agus : STOP!!!! Apa-apaan ini? Apa kalian tidak tau ya kalo ini Istana hah?
Luna Macul : eh,,,,, walah pak – pak ojo muring – muring mengko cepet kuru... kuru... kuru.. akhire kurukan. Kitakan cuma acting buat persiapan sayembara nanti iya kan?
Semua : Iya ...... iya.... iya.....
Patih Agus : Kalau begitu sekarang semua duduk yang manis, Coba ikuti saya! (bernyanyi) tangan ke atas, tangan kesamping, tangan dilipat duduk yang manis.
Patih Agus : raja Arjuna, Maha Raja dan Ibu Suri memasuki arena sayembara (backsound kebo gero). beri hormat. GRAK!!! (sound effect : hentak kaki) tegak... GRAK!!! (sound effect : hentak kaki)
Arjuna : Baiklah patih sayembara bisa dimulai sekarang.
Patih Agus : Siap raja..... Inilah dia peserta pertama: Aura Kacung. (backsound : aura kasih – mari bercinta “mari semua dansa dengan ku dengar aku dan....)Prestasi 1.) Pernah mengikuti lomba menari tingkat RT. 2.) Lomba tari tradisonal tingkat kelurahan sebagai juara berharap, untuk sayembara ini peserta dengan nomor urut 1 akan mempersembahkan goyang patah – patah (backsound aura kasih – mari bercinta terhenti)
Aura Kacung : ralat Patih. Saya tidak jadi menampilkan tarian goyang patah- patah
Arjuna : Lo, kok begitu
Aura Kacung : Iya raja, sekarang kan ada RUU APP, sudah diresmikan pula. Jadi saya enggak mau ditangkap sebelum jadi permaisuri lagian tetangga saya kan Romo Irama jadi saya takut dituntut.
Patih Agus : oh ya,, ya,,, betul... Betul.
Arjuna : Oh begitu, bisa-bisa. Masuk akal. Lanjut Patih!
Patih Agus : Sekarang peserta selanjutnya, dengan nomor urut 2, Dewi Persebaya. (backsound : dewi persik – mimpi manis “seraut wajah tampan sangat mempesona.....) Pernah mengikuti 20 kali lomba tari hula-hula tapi tidak pernah menang. 20 kali masuk infotainment karena sensasi menghebohkan. (backsound : dewi persik – mimpi manis terhenti) Silakan Dewi Persebaya, apa yang mau Anda tampilkan?
Dewi Persebaya : karena saya tidak pernah menang menari, bagaimana kalau sekarang saya membaca puisi saja?
Patih Agus : silakan. Puisi apa yang akan kamu bacakan?
Dewi persebaya : ini saya ambil dari sebuah film fenomenal yang telah membuat saudara kembar saya, Dian Sastro terkenal.
(backsound : intro dian sastro ft iwan)
Ku lari ke hutan, kemudian...... ngapain yach?
Ku lari ke pantai, kemudian...... enaknya surfing kali ya?
Sepi... Sepi dan sendiri aku takut...
Aku mau bingar
Aku mau di pasar...
Hah,,,,,, ya ampun... pasar!! Aku lupa,, ini waktunya aku belanja ke pasar!!
Arjuna : Wah bikin kepala pusing kalo begini caranya.
Dewi persebaya : kenapa Raja? Raja mau titip belanja?
Arjuna : sudah – sudah pergi sana! Apa – apaan ini? Sekarang panggilkan peserta berikutnya, Patih.
Patih Agus : baik Gusti.. Inilah dia peserta kita yang ke III. (backsound : peterpan : kisah cintaku “dimalam yang sesunyi ini aku sendiri...) Juara masak kikil kuda nil semadunten, mari kita sambut Luna Macul.
Luna Macul : terima kasih patih (backsound : peterpan – kisah cintaku terhenti)
Arjuna : apa yang akan kamu tampilkan, nona manis Luna Makan Ikan Kembung?
Luna Macul : eh...eh...eh... bukan!! Ojo sembarangan ganti nama, urung dibanca’i kuwi. Namaku bagus sebagus orangnya. Luna Macul... aku arep opo iki? Oh ya.. saya mau nyanyi saja.. ehem..ehem...
Lingsir wengi... iiiii..hihihihi
Lho kok suaraku jadi begini?
Ini baru yang bener
(backsound : durmo wangsit)
Sliramu tumeking sirno
Ojo tangi nggonmu guling
Awas jo ngetoro
Aku lagi bang
Wingo wingo
Jin setan kang tak utusi
Dadyo sebarang
Wojo lelayu sebet
Arjuna : lha apa kamu pikir saya kuntilanak? Pake menyanyi durmo wangsit!
Maha Raja : Peserta sayembara ini sudah habis ananda, sekarang dari semua peserta ini siapa yang kamu pilih sebagai calon istrimu ?
Permaisuri : Iya ananda Arjuna, kamu harus menentukan pilihan yang sesuai dengan hatimu.
Arjuna : Semuanya bagus Yanda Bunda, dan hampir membuat jantungku copot, betul patih?
Patih Agus : Betul !!
Arjuna : Yang mana ya………. Enaknya pilih yang mana patih?
Patih Agus : mana saya tahu Raja!
Aura Kacung : Piihlah aku aja Raja! Pilihlah aku jadi istrimu, yang pasti setia menemanimu
Luna Macul : pilih saya aja Raja! Dijamin maknyus. Tiap hari dapet pijet gratis dari eyangku Mrs. Perot. Eh... mak Perot
Arjuna : Tenang-tenang. Dari hasil pengamatan saya, kalian semua hebat dan ini keputusan yang berat buat saya untuk memilih antara kalian semua. Tapi seberat apapun, saya harus ambil keputusan.
Baiklah...baiklah... aku akan memilih...
(sound effect : degup jantung “duk...duk...duk...duk...”)
Aku pilih.....aku pilih....
Kau patih Agus,,
Patih Agus : (kaget) Hah????
Arjuna : sudah lama aku memendam perasaan ini Patih..
Semua : HAHHHH.... APA???? NGGAK SALAH???? PATIH AGUS!!!!
Aura Kacung : Dasar raja sinting
Sarina :tau gini, nyesel aku nggak ikut audisi
Luna Macul : iya... udah kalau gitu.. lebih baik ayo sekarang kita hajar saja mereka!!!
Semua : Ayo maju!!! SERAAAANGNGNG!!!!!!
Aura Kacung : Ayo kita pulang saja teman-teman
Semua : Iya..Yuk..
Maharaja + permaisuri : (kumat bengek)
Permaisuri : PRAJURIT...... (suit,,,suit,,,) ambilkan gerobak!! Eh ambilkan keranda!! Eh ambulan!!!
Arjuna : Oh Patih Agus, walau babak belur, aku rela asal demi kamu. Aku mencintaimu
Patih Agus : so.. sweet... Raja Arjuna ku. Aku juga mencintaimu. Aku tidak menyangka kau memilihku. Ternyata selama ini cintaku tidak bertepuk sebelah tangan
Arjuna : karena aku... karena aku...
BUKAN ARJUNA BIASA.... ho..ok..okk.okk (woody woodpeaker)

(lagu backsound penutup sheila on 7 – berhenti berharap “aku pulang.. tanpa dendam...”)

Akhirnya BAB (Bukan Arjuna Biasa) hidup bahagia dengan pilihannya Patih Agus. Sungguh Arjuna yang tak biasa tapi luar biasa GILANYA.

Drama ini sepenuhnya didukung oleh Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya, Mbah Brata (www.mbahbrata.wordpress.com), Kamar Rena Soundlab dan beberapa pihak yang berkaitan di dalamnya. Dengan para pemain, M. Abdurrohman sebagai Arjuna, Nur Lutfiyah sebagai Permaisuri, M. Abdurrohman sebagai sebagai Maharaja, Dwi Octaria sebagai Patih Agus, Retno Dwi sebagai Aura Kacung, Ivany Ratna sebagai Luna Macul, Nur Aini sebagai Dewi Persebaya, Lutfiyana Noer sebagai saudagar kaya, Masita sebagai Mila, Bambang Agus sebagai Sarina, Lutfiyana Noer sebagai Cornel, Masita sebagai Maria Mbelgedes dan Ivany ratna sebagai narator.

Para pendengar yang setia, Demikianlah akhir cerita drama BAB (Bukan Arjuna Biasa). Kami ucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan. Semoga Anda semua terhibur. See you next time. Dan SALAM UNESA...
SALAM...salam....

1 komentar:

Anonim mengatakan...

bagus gan..
izin copas ya, trims ..hehe