Senin, Februari 20, 2012

PUISI (bagian 2)


Struktur fisik puisi terdiri atas:

  1. Diksi: pilihan kata yang tepat, padat, dan kaya akan nuansa makna
  2. Baris: sebagai pencipta efek artistik dan pembangkit makna
  3. Enjambemen: peristiwa sambung-menyambung dua larik sajak yang berurutan
  4. Rima: pengulangan bunyi dalam puisi
  5. Bahasa: bahasa yang digunakan dalam puisi adalah bahasa figuratif (tidak langsung/dengan makna lambang)
  6. Tipografi : bentuk fisik puisi yang berupa penataan baris yang baik


Unsur-unsur pembentuk puisi:

  1. Tema/makna (sense); pokok persoalan yang dikemukakan oleh pengarang melalui puisinya
  2. Rasa (feeling), yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. 
  3. Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. 
  4. Amanat/tujuan/maksud (itention); tujuan penyair dalam menciptakan puisi tersebut.




Perbedaan puisi dengan prosa:

Perbedaan Puisi dan Prosa


Kata dalam puisi dapat dibedakan, antara lain:

  1. Lambang, yakni jika kata-kata itu mengandung makna seperti dalam kamus (makna leksikal) sehingga acuan maknanya tidak merujuk pada berbagai macam kemungkinan lain (makna denotative).
  2. Utterance/indice, yakni jika kata-kata mengandung makna sesuai dengan keberadaan dalam konteks pemakaian.
  3. Simbol, yakni jika kata-kata mengandung makna ganda (makna konotatif) sehingga untuk memahamainya seseorang harus menafsirkannya (interpretatif) dengan melihat bagaimana hubungan makna kata tersebut dengan makna kata lainnya (analisis konstektual), sekaligus berusaha menemukan fitur semantisnya lewat kaidah proyeksi, mengembalikan kata ataupun bentuk larik (kalimat) ke dalam bentuk yang lebih sederhana lewat pendekatan parafratis.


Lambang/simbol dalam puisi mungkin dapat berupa kata tugas, kata dasar, maupun kata bentukan. Adapun kata simbol dibedakan antara lain :

  1. Blank Symbol, yakni jika simbol itu, meskipun acuan maknanya bersifat konotatif, pembaca tidak perlu menafsirkannya karena acuan maknanya bersifat umum, misalnya “tangan panjang”.
  2. Natural Symbol, yakni jika simbol itu menggunakan realitas alam, misalnya: hutan kelabu dalam hujan”.
  3. Private Symbol, yakni jika simbol itu secara khusus diciptakan dan digunakan pernyairnya, misalnya “aku ini binatang jalang”.


Cara membaca puisi dibagi menjadi 6 kategori, yakni :

  • Baca biasa

Baca biasa dimaksudkan adalah membaca puisi tanpa mempertimbangkan bagaimana seharusnya atau selayaknya baca puisi, apa isinya, apa amanah penyairnya dan sebagainya. Salah satu keuntungan membaca biasa ini adalah menumbuhkan kebiasaan seseorang mengepresiasi puisi.

  • Baca vokalis

Baca vokalis adalah pelafalan suatu puisi dengan huruf-huruf secara sempurna dan tepat.

  • Baca gramatikal

Dimaksudkan baca puisi yang mempedulikan faktor-faktor gramatikalnya seperti tanda baca, kelompok kata atau frase.

  • Baca puitis

Dimaksudkan adalah dengan memperhatikan unsur-unsur seperti irama, intonasi, keseimbangan.

  • Deklamasi puisi

Adalah penampilan (baca) puisi secara ekspresif.

  • Dramatisasi puisi

Dramatisasi puisi dapat diartikan melakukan atau melakonkan sesuatu sehingga makna ataupun maksud puisi menjadi jelas.

Tidak ada komentar: