Tuk Seorang Adrian…
Kemana ku kan berlari
Temui bahagia bersama lagi
Alir kasih sayang darimu
Masih hangat dalam pembuluh darahku
Mengapa asa masih tergenggam
Harap selalu kasih hati kan dating
Bawa kembali separuh hati
Peluk ragaku dalam damai
Mengapa kasih terisak tangisku
Untuk usai satu maret dua ribu lima
Mengapa bulan terus merindu
Walau kau bawa petir dan hujan untukku
Mengapa debar jantung menggema
Ketika ku lihat kau disana
Hati seakan terikat abadi
Senyum bersama hadirmu
Seribu Tanya tak usai
Namun, satu hal yang buatku terjaga
Mengapa masih tersimpan fotoku
Tapi, tak kau beri sekilas rona wajahmu
Tuk ku abadikan dalam bingkai biruku
Pesona Ramadhan
Senyum ramadhan menyambutku, hangatkan lamun
Kerlip sucinya berkedip menyapa
Di bawah lambai puyuh dahan surga
Tiupan angina pahala bak penyejuk
Hatiku bisikkan bahasa cinta dalam kebisuan lentera
Hati bertajub haru
Percikkan ampunan menyiramkan salju
Sejuk hati tak ingin dilepasnya
Bulan ini mengukir grafik yang indah
Limpahan hikmah dan anugerahnya
Membenamkanku dalam danau mutiara
Membuaiku sang arus madu hidayah
Ramadhan, kau penuh pesona….!
Sahara
Di dalam gelapnya malam
Kutemukan titik terang, yaitu dirimu
Di dalam derasnya hujan
Kutemukan keteduhan, yaitu di dalam kewibawaan hatimu
Dan di dalam keramaian
Kutemukan ketenangan, yaitu jika ada dirimu
Tak seorang pun sanggup melukiskan karismamu
Dan tak seorangpun pelukis yang mampu membuat
Kuasnya menari-nari tuk melukiskan kearifanmu
Wahai sahara yang menyimpan kegaiban
Berikan seteguk kebahagiaan yang telah dipijak olehnya,
Kirimkanlah padaku sebutir pasir itu
Untuk melepaskan dahagaku
welcome to the wonderland
Jumat, Oktober 24, 2008
FIXED nur aini 072074047
Necca
Aku tak tahu apakah hatiku seluas hamparan samudra tanah airku
Aku tak tahu apakah hatiku setebal lapisantanah di negeriku
Aku pun tak tahu apakah hatiku selebar kain yang dibentangkan layaknya sang saka..
Tapi aku tahu di dalam hatiku
Telah tinggal sebuah nama yang menguntai..
Hidup dalam sanubari hatiku
Terangkai indah memesona
Hingga akhir nanti..
Ceewo,
Sby, 171008
120206
Bulan kedua di tahun itu
Duduk dalam kegalauan
Dan ketidakpastian aku menantinya berkata..
Bulan kedua di tahun itu
Aku masih tetap menanti
Dan dia tetap menanggalkan seulas senyumnya
Tanpa sebuah arti
Hingga pada angka 12 bulan kedua di tahun itu
Dia berkata…
“aku mencintaimu…”
Ceewo,
Sby, 170908
Apa Kabar Negeriku?
Sang adidaya bergejolak
Duniapun teriak
Pasar saham dipenuhi wajah kebingungan
Tak terkecuali negeriku
Rupiah tak berharga
Bangsa elektronik menukik taja,
Namun, sang penguasa negeriku tak bergeming…
Hanya diam…
Dan diam…
Apa kabar negeriku?
Ceewo,
Aku tak tahu apakah hatiku seluas hamparan samudra tanah airku
Aku tak tahu apakah hatiku setebal lapisantanah di negeriku
Aku pun tak tahu apakah hatiku selebar kain yang dibentangkan layaknya sang saka..
Tapi aku tahu di dalam hatiku
Telah tinggal sebuah nama yang menguntai..
Hidup dalam sanubari hatiku
Terangkai indah memesona
Hingga akhir nanti..
Ceewo,
Sby, 171008
120206
Bulan kedua di tahun itu
Duduk dalam kegalauan
Dan ketidakpastian aku menantinya berkata..
Bulan kedua di tahun itu
Aku masih tetap menanti
Dan dia tetap menanggalkan seulas senyumnya
Tanpa sebuah arti
Hingga pada angka 12 bulan kedua di tahun itu
Dia berkata…
“aku mencintaimu…”
Ceewo,
Sby, 170908
Apa Kabar Negeriku?
Sang adidaya bergejolak
Duniapun teriak
Pasar saham dipenuhi wajah kebingungan
Tak terkecuali negeriku
Rupiah tak berharga
Bangsa elektronik menukik taja,
Namun, sang penguasa negeriku tak bergeming…
Hanya diam…
Dan diam…
Apa kabar negeriku?
Ceewo,
FIXED dwi octaria mekarsari 072074022
Fajar Pertama
Kusibak tirai selembut menyibak kelam rambutmu
Ada cerminmu dibalik jendela,
Saat kumunculkan wajah berusaha tangkap 1 pesona
Butiran air terbawa angin menampar dingin wajahku
Gemericik gerimis sesekali masih sayup terdengar
Bersama kicau kenari pagi, bau air tanah semalam masih terasa, sayang!
Air kembangmu pun belum kering di pembaringan
Aku masih bisa mencium wangi baunya
Istirahat lah sayang,,,
Bukan lagi aku yang menjagamu dalam payah
Dunia kelam, dunia suram
Dunia mati, duniaku hitam
Sayang, TanganNya terlalu tajam untuk ditahan
Biar ku memelukmu dalam indah aroma raga
Agar kau damai dalam dekapNya
Ree
(250908)
Surat Cinta Tulip Jingga
Untuk sebuah nama di Belanda
Tak ada yang bisa ku lakukan
Ini maunya
Bukan ku yang mau
Ri,
Aku ingin melihatnu dengan telinga
Agar ku tak buta
Aku ingin mendengarmu dengan mata
Supaya sampai ke hati
Aku berjalan sendiri di kota asing
Tanpa alas kaki tanpa tutup kepala
Tertatih, jatuh, terinjak namun ku tak patah
Karena ku lihat isi dada bidadari
Apa yang bisa ku beri untukmu Ri?
Ku hanya kerikil yang menjagalmu
Hanya sampah bebanmu
Hanya bedebah yang tulus mencintamu
Untuk 2 peri kecil,
Jangan kau lukiskan sungai di sudut matamu Ri!
Jangan bingkiskan api di darah beku
Jangan kau rapuh!!
Fragmen Daun
Ketika salju mulai mencair
Ketika embun mulai mongering
Engkau datang hantar kesejukkan
Walaupun bintang masih terang, bersinar dalam jiwa
Tapi kini buatku kau cukup daun:
Yang menyejukkan
Segar dan selalu baru
Walaupun gugur
Daun kan slalu berganti
Mampu melindungi di setiap waktu
Dalam kedukaan
Disetiap keceriaan
Yang selalu membingkai indahnya hati karena keteguhan
Yang kian berhias dalam pesona
Yang mampu menjaga dalam rindang
Selalu teguh tumbuh…
Cukup sebagai hijaunya daun
Ree
(160507)
Kusibak tirai selembut menyibak kelam rambutmu
Ada cerminmu dibalik jendela,
Saat kumunculkan wajah berusaha tangkap 1 pesona
Butiran air terbawa angin menampar dingin wajahku
Gemericik gerimis sesekali masih sayup terdengar
Bersama kicau kenari pagi, bau air tanah semalam masih terasa, sayang!
Air kembangmu pun belum kering di pembaringan
Aku masih bisa mencium wangi baunya
Istirahat lah sayang,,,
Bukan lagi aku yang menjagamu dalam payah
Dunia kelam, dunia suram
Dunia mati, duniaku hitam
Sayang, TanganNya terlalu tajam untuk ditahan
Biar ku memelukmu dalam indah aroma raga
Agar kau damai dalam dekapNya
Ree
(250908)
Surat Cinta Tulip Jingga
Untuk sebuah nama di Belanda
Tak ada yang bisa ku lakukan
Ini maunya
Bukan ku yang mau
Ri,
Aku ingin melihatnu dengan telinga
Agar ku tak buta
Aku ingin mendengarmu dengan mata
Supaya sampai ke hati
Aku berjalan sendiri di kota asing
Tanpa alas kaki tanpa tutup kepala
Tertatih, jatuh, terinjak namun ku tak patah
Karena ku lihat isi dada bidadari
Apa yang bisa ku beri untukmu Ri?
Ku hanya kerikil yang menjagalmu
Hanya sampah bebanmu
Hanya bedebah yang tulus mencintamu
Untuk 2 peri kecil,
Jangan kau lukiskan sungai di sudut matamu Ri!
Jangan bingkiskan api di darah beku
Jangan kau rapuh!!
Fragmen Daun
Ketika salju mulai mencair
Ketika embun mulai mongering
Engkau datang hantar kesejukkan
Walaupun bintang masih terang, bersinar dalam jiwa
Tapi kini buatku kau cukup daun:
Yang menyejukkan
Segar dan selalu baru
Walaupun gugur
Daun kan slalu berganti
Mampu melindungi di setiap waktu
Dalam kedukaan
Disetiap keceriaan
Yang selalu membingkai indahnya hati karena keteguhan
Yang kian berhias dalam pesona
Yang mampu menjaga dalam rindang
Selalu teguh tumbuh…
Cukup sebagai hijaunya daun
Ree
(160507)
Minggu, September 28, 2008
Kembali
apa yang pernah terjadi padanya,
apa yang telah dia rasa untukku
takkan cukup tangguh tuk membangun sekat
atau bahkan jurang antara aku dan dia
aku akan tetap berdiri disini seperti adanya...
seperti aku yang sediakala
yang tak ingin melukainya!
apa yang telah dia rasa untukku
takkan cukup tangguh tuk membangun sekat
atau bahkan jurang antara aku dan dia
aku akan tetap berdiri disini seperti adanya...
seperti aku yang sediakala
yang tak ingin melukainya!
110908
Tanpa kata kau menghilang
Tiada salam tiada perpisahan,tanpa slamat tinggal!
Aku manunia, Bangsat!
Bukan batu tanpa hati yang hanya diam kala kau pergi
Setidaknya beri aku 1 alasan
Agar ku yakin tetapkan hati
'Tuk menunggu kau kembali suatu saat,
nanti
Tiada salam tiada perpisahan,tanpa slamat tinggal!
Aku manunia, Bangsat!
Bukan batu tanpa hati yang hanya diam kala kau pergi
Setidaknya beri aku 1 alasan
Agar ku yakin tetapkan hati
'Tuk menunggu kau kembali suatu saat,
nanti
AKHIR SEBUAH KENANGAN
Kusibak tirai selembut menyibak kelam rambutmu
ada cerminmu dibalik jendela,
saat ku munculkan wajah berusaha tangkap 1 pesona
butiran air terbawa angin menampar dingin wajahku
gemericik gerimis sesekali masih sayup terdengar
bersama kicau kenari pagi,bau air tanah semalam masih terasa,sayang!
Bahkan fajar enggan terbit di ufuknya
air kembangmu pun belum kering di pembaringan
aku masih bisa mencium wangi baunya
istirahatlah sayang,,
bukan lagi aku yang jagamu dalam payah
dunia kelam,dunia suram
dunia mati,duniaku hitam
sayang,tanganNYA terlalu tajam untuk ditahan
biarku memelukmu dalam indah aroma raga
agar kau damai dalam dekapNYA
ada cerminmu dibalik jendela,
saat ku munculkan wajah berusaha tangkap 1 pesona
butiran air terbawa angin menampar dingin wajahku
gemericik gerimis sesekali masih sayup terdengar
bersama kicau kenari pagi,bau air tanah semalam masih terasa,sayang!
Bahkan fajar enggan terbit di ufuknya
air kembangmu pun belum kering di pembaringan
aku masih bisa mencium wangi baunya
istirahatlah sayang,,
bukan lagi aku yang jagamu dalam payah
dunia kelam,dunia suram
dunia mati,duniaku hitam
sayang,tanganNYA terlalu tajam untuk ditahan
biarku memelukmu dalam indah aroma raga
agar kau damai dalam dekapNYA
Rabu, Mei 07, 2008
PASMUGADA JAYA
gak ada yang pernah bisa diungkapkan dengan kata-kata kalau udah ngomongin tentang pasmugada
pasmugada adalag 1 nafas
1 kehidupan
1 nyawa
yang lebih dari hanya sekedar persaudaraan atau bahkan persahabatan
pasmugada ada diatas segala solidaritas, jauh melambung dari sebuah loyalitas
pasmugada adalah gudang
dimana sejuta ilmu, pengalaman, cinta, kebersamaan dan segala makna pencarian petualangan kehidupan akan kamu dapatkan disana
pasmugada memberikan sejuta arti bagi pecintanya
pasmugada lebih dari sekedar rumah yang bisa menaungi, lebih dari sekedar hutan dan gunung yang untuk di taklukkan
pasmugada, pecinta alam sma negeri 3 sidoarjo is everything
pasmugada adalag 1 nafas
1 kehidupan
1 nyawa
yang lebih dari hanya sekedar persaudaraan atau bahkan persahabatan
pasmugada ada diatas segala solidaritas, jauh melambung dari sebuah loyalitas
pasmugada adalah gudang
dimana sejuta ilmu, pengalaman, cinta, kebersamaan dan segala makna pencarian petualangan kehidupan akan kamu dapatkan disana
pasmugada memberikan sejuta arti bagi pecintanya
pasmugada lebih dari sekedar rumah yang bisa menaungi, lebih dari sekedar hutan dan gunung yang untuk di taklukkan
pasmugada, pecinta alam sma negeri 3 sidoarjo is everything
Senin, April 14, 2008
MENUNGGU TANPA WAKTU
Sakit...
Yang aku dapatkan
Mengenal dirimu dan mencintaimu..
karena tak dapat kusangka
kau bukan milikku
bukan kekasihku
selalu yang aku harapkan
kau berakhir dengannya
dan jadi milikku
sisakan untukku cinta itu
walau kau masih dengannya
ku tetap menunggu tanpa waktu
hingga semua menjadi
akhir yang indah untukku
cinta abadi menjadi nyata
by : element
Langganan:
Postingan (Atom)